Ustadz Mohammad Adlany,Ph.D
Bayangkan seorang tukang jam yang merakit jam dengan rapi, lalu setelah selesai, ia pergi dan membiarkannya berjalan sendiri. Begitulah gambaran Tuhan dalam pandangan deisme: Tuhan menciptakan alam semesta, menetapkan hukum-hukumnya, lalu membiarkannya berjalan sendiri tanpa campur tangan, tanpa wahyu, tanpa mukjizat, tanpa doa yang dikabulkan.
Al-Qur’an justru menggambarkan Tuhan sebagai pencipta yang terus aktif, mengatur, menjawab doa, dan terlibat langsung dalam kehidupan manusia. Mari kita lihat buktinya.
Tuhan Terus Mencipta dan Mengatur
Deisme menganggap Tuhan hanya mencipta sekali lalu lepas tangan. Al-Qur’an sebaliknya menegaskan bahwa Allah terus-menerus mencipta dan mengatur urusan makhluk.
"Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu." (QS Az-Zumar [39]: 62)
"Setiap waktu Dia dalam kesibukan." (QS Ar-Rahman [55]: 29)
Menurut para mufasir, ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah berhenti berkarya, terus memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, dan mengatur alam semesta (Tafsir Al-Qurthubi, jilid 17, hlm. 233).
Tuhan Menjawab Doa dan Terlibat dalam Hidup Manusia
Deisme menolak bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa. Tapi Al-Qur’an justru dengan tegas menyatakan bahwa Allah dekat dan selalu merespons hamba-Nya.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah): Sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku." (QS Al-Baqarah [2]: 186)
Ayat ini menolak mentah-mentah ide Tuhan yang jauh dan pasif. Dalam Islam, doa adalah jembatan hubungan langsung dengan Tuhan, bukan sekadar ritual kosong.
Tuhan Menurunkan Wahyu dan Membimbing Manusia
Deisme menolak wahyu dan agama wahyu. Tapi Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah secara aktif menurunkan petunjuk agar manusia tidak tersesat.
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya." (QS Al-Hijr [15]: 9)
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit-penyakit hati, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS Yunus [10]: 57)
Wahyu adalah tanda campur tangan langsung Tuhan dalam kehidupan manusia, sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian-Nya.
Alam Semesta Tidak Dibiarkan Tanpa Tujuan
Deisme beranggapan bahwa alam berjalan dengan hukum buta tanpa makna spiritual. Al-Qur’an justru menyatakan bahwa alam diciptakan dengan tujuan dan tidak sia-sia.
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia." (QS Shad [38]: 27)
Artinya, alam bukan mesin tak bertuan, tetapi tanda-tanda dari Tuhan yang hidup dan penuh hikmah.
Tuhan Versi Deisme Bukan Tuhan dalam Al-Qur’an
Deisme menggambarkan Tuhan sebagai sosok jauh, pasif, dan tidak peduli. Tapi Al-Qur’an membalik total gambaran itu:
Tuhan terus-menerus mencipta dan mengatur, Tuhan mendengar dan menjawab doa, Tuhan menurunkan wahyu dan membimbing, Tuhan hadir dalam setiap detik kehidupan, dan Tuhan dalam Islam bukan arsitek yang pensiun, tapi Rabb yang hidup, aktif, dan penuh kasih sayang.
gambar : https://chatgpt.com/g/g-pmuQfob8d-image-generator
0 Komentar