Subscribe Us

ksk logo.jpg

Menemani Saintis Jepang yang Kurang Bujet


Prof.Dr.Khusnul Yaqin,M.Sc.

Demi Oryzias eversi yang sedang dalam keadaan hampir punah, kita relakan sejenak menemani peneliti Jepang yang sekke'. Juga harus berela-rela muter-muter cari makanan sendiri yang halal dan toyyibah di Rantepao, Toraja. Akhirnya ketemu warung sate Madura. 

Ikan Oryzias eversi adalah ikan yang sepupunya di Jepang digunakan sebagai ikan model untuk uji toksikologi dan ekotoksikologi. Ikan ini ditemukan hanya ada di Tilangnga Tana Toraja. 

Sepupu ikan ini yang ada di sekitar Makassar, Maros, dan Pangkep telah mulai kita upayakan sebagai ikan model di penelitian ekotoksikologi. Embrio ikan ini menarik sebagai hewan uji, karena ukurannya yang kecil sehingga sangat simpel. 

Prof. Ota peneliti kebijakan- kebijakan dalam konservasi dan perlindungan hewan. Dia mengajar di Universitas Okinawa. Dia sudah lama penelitian tentang kebijakan konservasi lahan gambut di Palangkaraya. Dia juga mengamati perkembangan bisnis rumah walet di Palangkaraya. 

Dia datang ke Sulsel ingin melihat habitat alami ikan Oryzias eversi di kolam Tilangnga, Tana Toraja. Sayang dia peneliti yang harus menghemat bujetnya. Kita diinapkan di wisma yang ada di tengah sawah dan untuk mencapainya harus melewati gang-gang kecil. 

Pemilik wisma mengira pengunjung wisma seperti burung walet yang mau nginap yang sebelumnya memburu serangga sawah untuk memproduksi sarang. 

Malam hari, Prof Ota mau makan belut. Kita kunjungi warung itu dan ternyata warung belut plus babi. Akhirnya dicari warung lagi. Saya tawarkan rumah makan padang. Dia sepertinya ndak mau, karena mau menghemat bujet. 

Dalam rangka pencarian warung makan, saya temukan warung makan sate madura sekelas kaki lima. Om Ota menemukan rumah makan babi. Al hamdulillah, orang madura jadi penyelamat. Di warung itu sambil makan sate ayam, saya teringat strategi orang Madura melawan polisi yang diceritakan ustadz Husain Al Maduri. 

Orang Madura karena trauma dengan seragam kape-kape Belanda, meskipun ditantang polisi berkelahi dia tidak mau. Tapi karena polisinya terus saja mengajak berkelahi, akhirnya orang Madura itu minta ke polisi melepas baju seragamnya sebelum berkelahi. Setelah polisi itu melepas baju seragamnya baru madura itu mau carok. 

Cerita orang madura itu bila dihubungkan dengan perilaku Imad dan kawan-kawan akan klop. 

Tidak terasa sate sudah terlahap habis. Sekiranya ini bukan untuk memyelematkan makhluk Allah SWT yang bernama O. eversi, agak susah saya mengikuti cara berpikir dan bertindak peneliti yang kekurangan bujet.

gambar : https://www.seriouslyfish.com/species/oryzias-eversi/

Posting Komentar

0 Komentar