Selamat datang kembali di di altar redaksi kskmedia dengan kesan baru : profesionalitas lembaga nirlaba org. Dengan memaksakan diri terpaksa kami harus kembali merangkai kata, setelah terlelap sekian lama dalam masa-masa kevakuman publikasi digital. Walaupun aktifitas komunitas tentu tidak pernah berhenti. Persis di Jumat terakhir Ramadhan yang diperingati diseluruh dunia sebagai hari al quds internasional, kami hadir kembali memekikkan yel-yel kehancuran Israil.
Siapakah yang masih memilih terlelap dalam hingar bingar mesiu pembantaian ini ? Siapa yang masih diam membisu menyaksikan tragedi kemanusiaan ditengah miliaran manusia yang mengklaim diri sebagai peradaban paling beradab ini ? Mengapa harus malu-malu menyuarakan pembebasan palestina. Mengapa mesti sungkan untuk sekedar yel-yel hancurkan israil, hancurkan amerika. Sementara Israel sendiri sudah tak punya malu tampil secara terbuka dan terang-terangan melakukan kejahatan dan kezaliman.
Genosida yang sudah sekian bulan berlalu seolah tak ada kekuatan didunia ini yang mampu menghentikannya. Segala resolusi dan tekanan dunia hambar tak bermakna. Gelombang demonstrasi rakyat diseluruh dunia tak mampu memberi tekanan yang berarti. Aksi boikot atas produk israil hanya menjadi prinsip segelintir orang. Sementara pemimpin negara sibuk berdalih dengan ketidakberdayaan atau bahkan konspirasi terselubung. Paling tragis, muncul anjing-anjing korporat raja-raja arab atau kacung-kacung zionisme mulai berani terang-terangan membentuk opini mengecilkan peran kelompok perlawanan.
Kelompok muqawwamah di Yaman dengan gagah berani tampil memblokade laut merah dianggap hanya menumpang mencari panggung simpati dunia. Perlawanan di Irak, lebanon, dan suriah hanya dipandang sebelah mata. Iran yang dianggap sponsor utama muqawwama dituding hanya bersandiwara dengan zionis, karena sampai saat ini tak juga melakukan serangan terbuka. Atau kalaupun nantinya ada tindakan militer langsung pasti akan dinilai tidak serius.
Segala macam dalih mereka ciptakan untuk membelokkan opini. Meraka tidak mau tahu sejarah atau hanya pura-pura tidak tahu kalau embargo yang telah berlangsung sejak revolusi islam di Iran salah satunya karena pembelaannya atas palestina. Bukti kuatnya adalah warisan abadi imam khomeini setelah kemenangan revolusi islam di iran tahun 1979 mencanangkan jumat terakhir bulan ramadhan sebagai hari al quds internasional. Hari pembelaan atas bangsa Palestina, sebagaimana yang diperingati hari ini.
Sudah seharusnya kami tumpahkan kemarahan ini disini di hari alquds internasional ini. Sebagaimana seekor burung yang mencoba memadamkan api dengan paruhnya yang kecil yang membakar nabiullah ibrahim. Bahwa mungkin ini tidaklah membuat pengaruh apapun. Tapi setidaknya kita harus menentukan sikap kepada siapa kita berpihak.
Ini adalah orasi kesaksian dihadapan Allah, bahwa masing-masing kita kelak akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan-Nya. Bahwa sejak awal keyakinan kita hanya ada satu opsi yakni kemerdekaan palestina. Konsekuensinya adalah baraah dengan mengutuk israil.
Sudah sekian puluh ribu orang dianugerahi kehormatan syahadah demi mempertahankan tanah airnya dipalestina. Rakyat biasa sekalipun yang diteror dengan bom setiap waktu tak membuat mereka gentar untuk melarikan diri keluar dari tanah airnya. Kenapa kita disini, dinegeri yang aman sentosa ini, gelombang kecaman atas kejahatan israil seolah berangsur-angsur meredup. Paling tragis, bahkan tidak bisa menahan diri untuk sekedar memboikot produk israel. Barang-barang dari perusahaan yang sudah jelas2 mendukung israil masih beredar atau bahkan laris manis dipasaran. Sudah sedemikian mengakarkah kuasa zionisme memcengkram kehidupan kita sehingga bahkan sekedar kebutuhan remeh temeh sekalipun tidak mampu kita tahan untuk membelinya.
Jikapun hal kecil itu tak mampu kita lakukan karena tersandera kepentingan duniawiah. Walaupun dengan selemah-lemah iman kita mengutuk genosida kemanusiaan super dasyhat ini. Di bulan suci ini, dimana segala amalan diganjar pahala berlipat-lipat, kami penuhi panggilanmu ya Al Quds. Kami ingin berdagang dengan-Mu ya Allah, dengan perniagaan yang tak ada ruginya. Barter semua amalan-amalan kami, kalaupun sekiranya ada sedikit nilai dari ritual-ritual itu, terutama di ihya al qadr. Kami relakan semua itu untuk ditukarkan dengan penghentian genosida, kemerdekaan palestina dan kehancuran israil !
0 Komentar