Subscribe Us

ksk logo.jpg

Buka Puasa 1 : Perlu Latihan khawasul khawas

 


Majelis ilmu juga bertingkat-tingkat. Paling tinggi adalah majelis ilmu Al Qur'an. Al Qur'an tidak setara dengan akal akan tetapi jauh melampaui akal. Tidak ada yang bisa menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Demikian antara lain ceramah Ustad Ridwan pada buka puasa pertama KSK.

Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa al Quran harus menjadi tema sentral di bulan ramadhan. Dalam hal ini harus diupayakan tidak sekedar dibaca tartil akan tetapi tadabbur. Dengan tadabbur maka al quran bisa menjadi petunjuk dan penawar bagi derita ataupun kepedihan yang dialami.

Perintah puasa dalam surah Al Baqarah 83, berisi keabsahan dan panggilan kepada ummat yang bertakwa. Dalam hal ini keberimanan menjadi instrumen pendahuluan bagi puasa. Sementara ketakwaan adalah hasil yang diperoleh pasca puasa. 

Dalam riqayat yang masyhur, siapa yang berpuasa karena dasar keimanan maka ada jaminan diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. 

Orang yang berpuasa bisa pula mengantarkan sampai maqam kenabian dan imamah. Apakah manusia lain selain makshumin bisa sampai pada posisi tersebut? Jika kedudukan sebagai nabi atau imam tentu tidak. Tapi jika itu adalah pencapaian maqam tidaklah mustahil. Kemakshuman bagi para aimmah adalah sebuah prestasi yang diperoleh dari upaya-upaya mereka.

Puasa memiliki 3 tingkatan, awam, khusus, dan khususnya khusus. Pada tingkat terakhir ini seseorang tidak ada lagi selain Allah baginya. Menutup ceramahnya, beliau menghimbau untuk belajar metode khawasul khawas tersebut apakah itu semenit, dua menit sesuai kemampuan masing-masing. Karena tidak mungkin bisa meraih peringkat tersebut jika tidak dimulai dengan latihan yang terus menerus.

Posting Komentar

0 Komentar