Oleh : Tajuddin Noer
RISALAH HUJAN
Di antara cakrawala tampak wajah murung
semesta
Meraung memanggil dan merobek sunyi
Dan memantik pekik sabda-sabda alam
Menangis seperti 1000 air mata dewa
Sungai mengalir jauh menyusuri dahaga bumi
Melintasi samudera dalam setiap gelombang
Hingga terdampar di pantai penantian
Seperti kekasih menunggu pangeran cinta
Syair-syair langit bergema membakar awan
Sayap-sayap bidadari membentang di atas
pelangi
Menyaksikan titah langit dalam kepatuhan
Seperti sang nabi lapang dalam setiap kalam
Risalah langit kalam semesta
Membentang di cakrawala
Menyatu dalam samudra
Dan kembali pada titah semula
Di sini nyanyian semesta para pelatah
Merobek sunyi menyambut bulir-bulir hujan
Senandungkan nada ma'rifat
Agar semesta dalam cinta
Sorowako, 03.10.2021
AKU INGIN MENANGIS
Aku ingin menangis ya Aba Abdillah
Mengenang Maulaku teraniaya
Dipanah dan ditikam belati
Tanpa belas kasih sayang
Aku ingin berduka ya Aba Abdillah
Merenungi tuanku dihina dan diinjak
Dipanah bagai binatang buruan
Bagaimana mungkin aku tidak berduka
Aku ingin bersedih ya Husain
Aku ingin menangis dalam pilu
Menghayati junjunganku dalam derita
Dikepung dalam kehausan
Aku ingin bertakziah pada Al-Husein
Mengenang kesyahidan dalam seluruh derita
Cucu baginda terkasih penghulu pemuda surga
Kekasih mulia nan agung, ya Husein
Aku ingin berziarah ya Husein
Bersimpuh di makam tuan
Segenap duka dan air mata
Penanda cinta dan rinduku
Hati bagai sayap sembilu
Mendengar keluh Rukaiyah
Memanggil ayah yang terpenggal
Seribu luka seribu sayatan
Duhai kinasih yang terkasih
Seluruh derita dalam hamparan duka
Bahkan semesta meringis tak tertahankan
Karena dahan thuba telah patah
Bukan hanya Nainawa yang memerah
Seluruh cakrawala memerah bagai darah
Penghuni langit meraung dalam duka nestapa
Tak kuasa tuan bumi dan langit terpenggal
Menangislah duhai jiwa-jiwa para pecinta
Sambil menepuk dada ya Aba Abdillah
Sebarkan pesan langit dengan kerinduan
Ketuk pintu-pintu langit dengan cinta
Sorowako, 03.10.2021
0 Komentar