Tak bisa dipungkiri bahwa film ini, “Muhammad : Messenger of God,” merupakan tontonan yang paling banyak disaksikan sekaligus paling sering dikutip atau dipenggal adegan-adegannya di berbagai aplikasi di media sosial hingga saat ini. Cobalah kita buka aplikasi seperti TikTok, Instagram, WA, Facebook dan lain sebagainya, ketika berbicara seputar kelahiran Nabiullah Muhammad, disana kita akan mendapati penggalan dari film besutan Madjid Madjidi ini. Terlebih di bulan Maulid, Rabiul Awal, dalam penanggalan Islam.
Diproduksi 2015 silam yang digarap selama tujuh tahun, film ini tetap merupakan yang terhebat dan terbesar hingga saat ini bahkan boleh jadi di sepanjang masa. Apalagi film ini baru merupakan permulaan dari trilogi film yang direncanakan.
Pembuatan film ini bukannya tanpa tantangan, bahkan ada juga penolakan dari dalam negeri Iran sendiri yang dikenal memiliki pemahaman Islam yang lebih luwes dan toleran. Kalau di luar Iran, sebagai contoh, sebagaimana dikutip Reuters, seorang dekan Fakultas Teologi Al-Azhar, Professor Fattah Alawari, mengungkapkan bahwa film tersebut dinilai keluar dari aturan Islam perihal menampakkan sosok Sayyidul wujud Muhammad.
Barangkali sebagai bentuk kehatian-hatian dari sutradara yang pernah masuk nominasi Oscar ini, sepanjang film, bagian wajah dari manusia suci tidak pernah diperlihatkan.
Ibarat pepatah “Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu”, film ini menjadi tontonan terpopuler dan paling ditunggu hingga saat ini, terkait dengan kisah nabi Muhammad SAAW. Bahkan, lucunya lagi, mereka yang antipati dengan “Iran-Syiah”, tempat film ini dibuat, sering juga mengutip penggalan-penggalan film ini. Entah mereka sadar atau tidak. Boleh jadi juga karena film ini begitu memikat dan tidak ada film selainnya yang lebih bagus.
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang kelahiran Nabi Suci dalam film yang diputar pertama kali 26 Agustus 2015 silam, dan bisa disaksikan setiap saat lewat kanal Youtube :
1. Menjelang kelahiran sang manusia suci, raja Abraham dan pasukan gajahnya yang sangat besar dari Habasyah hendak menghancurkan kabbah, sehingga hari kelahiran nabi suci dikenal juga lahir pada tahun gajah, sekaligus diabadikan sebagai salah satu nama surah dalam Alquran, surah Al-Fiil.
2. Menghadapi pasukan Abraham, Abdul Muthalib sebagai pemimpin Makkah menunjukkan keyakinannya yang luar biasa. Dia hanya meminta kepada Abraham untuk membebaskan ternaknya yang ditahan. Mengenai kota Makkah, utamanya Kabbah, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemilik Kabbah, Allah SWT. Disini menunjukkan betapa ketauhidan Abdul Muthalib tidak diragukan lagi. Tentunya, ini juga menjawab bahwa pemuka Makkah tersebut tidaklah kafir, sebagaimana sering dituduhkan oleh segelintir kecil umat Islam
3. Ketika pasukan Abraham hendak menyerang, penduduk kota Makkah mengungsi ke berbagai tempat sehingga kota Makkah menjadi kosong, namun ada yang tetap tinggal seperti Abdul Muthalib termasuk ibunda sang manusia suci, Aminah.
4. Ketika pasukan Abraham sudah mencapai perbatasan Kota Makkah, gajah-gajah yang ditunggangi Abraham dan pasukannya sama sekali tidak mau memasuki kota meskipun para pawang berusaha keras mengarahkannya. Akhirnya hewan berbadan besar tersebut melawan dan berbalik arah, hingga membuat raja Abraham terjungkal
5. Muncullah kawanan burung ababil yang kemudian bertawaf mengitari Kabbah beberapa kali hingga akhirnya terbang di angkasa menjatuhkan batu-batu panas di atas pasukan Abraham di perbatasan kota. Tentara Abraham yang terkenal hebat tersebut mati terpanggang tak berdaya.
6. Detik kelahiran sang nabi suci, ditandai dengan berjatuhannya patung-patung berhala di berbagai tempat termasuk yang ada di dalam Kabbah.
7. Sumur zam-zam bergolak keras, yang memberi isyarat akan terjadinya sebuah peristiwa besar.
8. Langit yang bercahaya jelang subuh hari kemudian menuntun Abdul Muthalib ke rumah sayyidah Aminah yang juga bercahaya tempat dilahirkannya sang manusia suci.
9. Menjelang subuh, detik-detik kelahiran sang manusia suci, langit menjadi terbuka dan bercahaya, membuat sesiapa saja menjadi tercengang melihatnya sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu yang luar biasa.
10. Melihat tanda-tanda alam tersebut para pendeta dan rahib Yahudi sadar bahwa akan lahir nabi terakhir yang dijanjikan, mereka pun mencoba membaca kembali kitab-kitabnya untuk mencocokkan isyarat alam yang muncul
11. Karena nabi terakhir tidak lahir dari kalangan mereka, bangsa Yahudi, sehingga ada beberapa rahib Yahudi mencoba mencari tahu dimana dan siapa nabi terakhir yang dijanjikan itu. Mereka dengan berbagai cara mencoba menculik bahkan hendak membunuh Muhammad kecil tersebut.
12. Sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran cucunya, Abdul Muthalib menjamu seluruh warga Makkah yang kemudian diprotes oleh Abu Lahab yang dianggap sebagai kebodohan karena pemborosan.
13. Nama MUHAMMAD diberikan langsung oleh sang kakek, Abdul Muthalib, dihadapan Kabbah. Sebutan tersebut ini menuai protes, karena nama seperti itu belum ada sebelumnya dari kalangan mereka. Abu Thalib, paman nabi, kemudian menenangkan massa yang gaduh tersebut.
14. Baru saja nabi suci lahir, beliau sudah diboikot oleh Abu Lahab dan istrinya dengan cara melarang budak mereka menyusui Muhammad kecil yang membuat sayyidah Aminah sedih dan menyebabkan Abdul Muthalib marah pada Abu Lahab. Akhirnya, datanglah Halimah dari pedalaman sebagi ibu susuan dari nabi suci Muhammad.
Akhirnya, kita berharap dan berdoa semoga sekuel dari film ini segera dirilis. Sebagai pecinta Rasulullah, tentu kita ingin semakin mengenalnya. Lewat mahakarya film kolosal ini, menjadi wahana mutakhir dalam menyelami kedalaman kehidupan sang Nabi akhir zaman tersebut. Apalagi, sang sutradara, sebelum mulai menggarap film ini, terlebih dahulu beraudensi dengan ulama-ulama terkemuka seperti Imam Ali Khamanei, Syeikh Ali Sistani dan sebagainya.
(RS daeng Mattayang )
Gambar : id.wikipedia.org
0 Komentar