RUANG RINDU MIHRAB CINTA Oleh : Tajuddin Nur
Dari bilik jiwa aku bersimpuh
Tangan menengadah mengetuk pintu
Membawa asa segenap kesungguhan
Agar kemarau tak lagi membawa derita
Dari segenap pelata seluruh asa terucap
Dari mihrab hati
Kita merangkai cinta
Agar para perindu
Tak tersengat derita
Dalam seribu harap
Dari ruang rindu
Kita berikrar tentang kesetiaan
Engkau dan aku dalam mihrab cinta
Tak lagi terpisah
Oleh ruang dan waktu
Dari taman ini kita belajar
Tentang keindahan alam
Disini kita sadar bahwa di balik keindahan
Ada zat sumber keindahan
Tak terbatas dalam keindahannya
Makassar, 07.12.2019
KISAH MALAM
Di ujung malam sekelumit kisah
Sang perindu mengusik malam
Dengan gelorah jiwa ia bersimpuh
Mengetuk pintu langit dengan sujud
Menghibah seperti pengemis kelaparan
Pada ruku' dalam sujud
Suara lirih membisik kekasih
Sepenuh jiwa gelorakan cinta
Mengharap pendar cahaya
Seperti laron mati dalam badai cahaya
Di bilik semesta dalam mihrab cinta
Sang hamba tersungkur dalam tawaf
Oleh gemuruh rindu mengguncang jiwa
Karena kafila akan menyusuri semesta
Dalam seribu pintu mengais kehidupan
Dalam nafas subuh sang raja bertitah
Pada pelayan sayap cahaya
Agar memberi tetes kehidupan
Pada hamba tanpa syarat
Dari raja tanpa celah
Makassar, 10.12.2019
SUATU MALAM
Tengah malam engkau membisik
Tentang sakitmu yang tak lagi tertahankan
Tapi lidahmu tak lelah menyeru ilahi
Hingga engkau tak lagi sanggup berkata
Mungkin lafasmu berpindah pada hatimu
Lalu aku membisik pada-Mu
Aku pasrah sepasrah-pasrahnya
Tentang keadaan yang bersua padaku
Tapi Engkau maha baik
Datang diantara hambamu
Lalu bersimpuh dalam doa
Membisik dengan jiwa
Mengetuk pintu-Mu dengan kepasrahan
Duhai Engkau yang tercurah kasihnya
Aku hamba-Mu
papah sepapah-papahnya hamba
Makassar, 12.12.2019
0 Komentar