Subscribe Us

ksk logo.jpg

CADAR BERTUTUR


Oleh : Rajab S. Dg. Mattayang

Katanya membeber
Dengan penuh sadar
Namun sedikit berbinar

Aku dicibir
Aku dicecar
Aku disindir

Aku dianggap sangar
Dikira barbar
Hak-hakku dilanggar
Disudutkan di mimbar-mimbar

Didorong ke pinggir-pinggir
Tak boleh berdiam di kantor-kantor

Kata mereka aku sudah terpapar
Selaku penebar teror
Dan manipulator

Cadar dianggapnya sudah hingar bingar
Bisa bikin geger
Menembus batas pagar-pagar

Membahayakan tagar-tagar
Hendak bikin makar

Kendati cadar bukanlah urusan mendasar
bukan juga soalan mengakar
Ini hanya perkara standar

Cadarku hanya kehatian-hatian dalam kadar dan ikhtiar

Cadarku ingin menangkis pandangan mencakar
Intipan yang membakar
Cadarku hanya penawar

Agar fitnah tak menebar
Gossip tidak tersebar
Cadarku bukanlah kelakar

Lucunya mereka acuh pada wanita ala bar
Abai pada perempuan semi suka pamer
Tiada protes pada gadis  dengan tonjolan dua telur dadar

Malah doyan dengan bibir menor-menor
Melotot pada gemulai bokong yang berpendar-pendar
Membayangkan kulit mulus transparan lagi  samar
Memburu penuh nafsu pada lekukan tubuh ala gitar
Semoga keadilan tak makin pudar
Hukum tak makin error

Namun  aku tetap sabar
Senantiasa tegar
Tak akan gentar
Apalagi sampai gemetar
Hidup memang penuh getir

Cadar tak bermakna terbelenggu dalam sangkar
Bukankah cadar ada dari Srinagar hingga Makassar
Dari Qatar hingga Myammar 
Dimana-mana ia telah hadir
Bahkan membuat bhineka tunggal ika kian mekar
Keragaman makin tergambar

Biarlah aku tetap di kamar
Inilah tempat utamaku berdoa, bertakbir hingga istigfar

Dari sini pun banyak yang bisa diukir
Mendidik anak dengan penuh ajar
Mengurai feminisme hingga kesetaraan gender
Membahas masa lalu hingga soal kontemporer
Mendaras Rumi hingga Mustafa bisri dalam syair
Menafsir Asiyah hingga Fatimah Azzahra dalam tabir

Sembari menanti malaikat maut dan bersua  mungkar wa nakir
Bahkan hingga yaumul akhir


Dari rajabmeta.blogspot.com

Posting Komentar

0 Komentar